top of page

Apa itu Roasted Beans Coffee?

Roasted beans coffee mengacu pada biji kopi yang telah melalui proses pemanggangan.Proses sangrai merupakan langkah penting dalam produksi kopi, karena sangat mempengaruhi rasa, aroma, dan warna produk akhir kopi. Roasted beans coffee adalah produk akhir yang Anda beli dan gunakan untuk menyeduh secangkir kopi favorit Anda.


roasted beans coffee
Roasted Beans Coffee


Pilihan tingkat sangrai dan jenis biji dapat sangat mempengaruhi rasa dan aroma kopi, memberikan beragam pilihan bagi para pecinta kopi. Jika Anda penasaran dengan apa itu roasted beans coffee, mari lanjut baca artikel ini. Karena artikel ini kami akan menjelaskannya dengan lengkap.


Tahapan Penting Roasted Beans Coffee


Roasted beans coffee atau proses pemanggangan biji kopi merupakan tahap penting dalam pengolahan kopi, mulai dari biji hingga menjadi minuman yang siap dinikmati. Aroma, rasa, aftertaste, dan nuansa kopi yang kaya dipengaruhi secara signifikan oleh proses pemanggangan ini.


Me-roasting biji kopi bukanlah tindakan yang sederhana. Karena melibatkan lebih dari sekadar memasukkan biji ke dalam alat pemanggang dan menunggu hingga warnanya berubah dan mencapai tingkat kematangan yang diinginkan.


Proses roasted beans coffee memiliki dampak besar terhadap kualitas rasa dan aroma kopi, bahkan mencapai hingga 30%. Angka ini berasal dari asumsi bahwa 55% pembentukan aroma dan rasa kopi terjadi di "kebun,". Termasuk iklim, kondisi alam sekitar, ketinggian, varietas, dan proses pasca panen. Sementara 15% sisanya terjadi selama proses brewing (penyeduhan).


Kopi yang kita nikmati sebagai minuman dengan cita rasa dan aroma khas awalnya adalah biji kopi hijau (green beans) yang memiliki aroma seperti rumput. Proses pemanggangan, atau roasting, dilakukan dengan berbagai metode setelah biji kopi mengalami proses pasca panen.


Melalui tahap pemanggangan, senyawa aroma dalam biji kopi meningkat, dan biji kopi mengalami perubahan yang mencolok. Penting untuk dicatat bahwa biji kopi akan menghasilkan kopi dengan karakter yang berbeda jika di roasting pada suhu yang berbeda.


Teknik Coffee Roasting Berpengaruh pada Rasa Kopi


Kopi saat ini telah menjadi minuman favorit di kalangan masyarakat, tanpa memandang usia, dari remaja hingga orang tua. Selain itu, kopi juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai salah satu hasil perkebunan dan menjadi penyumbang devisa negara.


Sebelum menjadi minuman yang kita nikmati, kopi mengalami berbagai proses pengolahan. Awalnya, kopi berasal dari biji kopi berwarna hijau, yang disebut sebagai green bean. Namun, ketika biji kopi berubah warna menjadi hitam, itu menandakan bahwa kopi tersebut sudah matang dan siap untuk diolah menjadi minuman kopi.


Perubahan warna biji kopi menjadi hitam disebabkan oleh proses roasting atau penyangraian. Setiap biji kopi harus melalui proses roasting agar dapat diminum. Proses ini membutuhkan waktu antara 8 hingga maksimal 17 menit, tergantung pada alat roaster dan tingkat kematangan yang diinginkan. Hasil roasting ditandai dengan perubahan warna biji menjadi coklat tua, kehitaman, dan hitam.


Proses roasting memiliki dampak besar pada cita rasa kopi, karena kualitas rasa sangat terkait dengan proses ini. Proses roasting yang berhasil dapat dicapai ketika warna biji kopi yang disangrai sama dengan warna sampel standar. Ada tiga jenis roasting kopi, yaitu light roast dengan suhu 180-205°C, medium roast dengan suhu 210-220°C, dan dark roast dengan suhu 240°C.





Selama proses roasting, kadar air dalam biji kopi berkurang, dengan light roast kehilangan sekitar 3-5% kadar air, medium roast sekitar 5-8%, dan dark roast sekitar 8-14%. Perubahan kadar air ini sangat mempengaruhi warna dan citra rasa produk kopi yang akan dikonsumsi. Sehingga perubahan warna biji kopi dapat dijadikan dasar untuk sistem klasifikasi sederhana.


Jenis Roasted Beans Coffee


Seperti yang telah kami jelaskan bahwa terdapat 3 roasting kopi dan ketiganya dapat mempengaruhi rasa kopi itu sendiri. Berikut penjelasan lengkap terkait dengan 3 jenis roasted beans coffee:


1. Light Roast

Light roast merupakan metode roasting dengan tingkat kematangan paling rendah. Biji kopi yang mengalami sangrai selama beberapa menit akan sedikit mengembang, menghasilkan rasa yang asam namun dengan aroma sangrai yang kurang dominan.


Warna biji kopi berubah menjadi coklat terang karena proses penyerapan panas yang singkat, tanpa mengeluarkan minyak, dan cenderung kering. Proses roasting pada suhu sekitar 180°C-205°C, di mana first crack terjadi pada suhu sekitar 205°C.


Kafein dalam tingkatan ini cukup tinggi, membuat kopi ini cocok untuk pecinta rasa kopi yang dominan dengan sentuhan earthy, citrusy, dan buttery.


2. Medium Roast

Medium roast merupakan metode roasting yang paling umum digunakan, membutuhkan waktu 6-8 menit. Biji kopi pada tingkatan ini lebih gelap daripada light roast, namun lebih terang dibanding dark roast.

Biji kopi pada proses ini menghasilkan rasa manis dengan kandungan kafein yang lebih rendah. Aroma asap penyangraian dapat tercium karena biji kopi banyak mengeluarkan asap. Minyak tidak muncul pada permukaannya. Proses roasting dilakukan pada suhu kisaran 210°C dan 220°C, dihentikan sebelum second crack terjadi.


3. Dark Roast

Dark roast merupakan tingkatan paling matang pada proses roasted beans coffee. Meninggalkan tingkatan ini dapat membuat kopi menjadi tidak enak. Pada coffee roasting ini akan menghasilkan warna biji kopi yang lebih gelap dibanding jeni coffee roasting lainnya.


Biji kopi akan mengeluarkan minyak di permukaannya, menghasilkan rasa kopi yang pahit dan menutupi karakteristik khas kopi. Proses dark roast selesai saat second crack terjadi pada suhu sekitar 240°C. Cocok bagi yang menyukai kopi kental dan tebal.


Tahap-Tahap Proses Coffee Roasting


Ada beberapa tahap dalam proses roasted beans coffee. Waktu yang dibutuhkan oleh biji kopi untuk melalui setiap fase ini berhubungan dengan suhu biji, yang umumnya direkam sebagai profil sangrai untuk mencatat data.


Berikut adalah tahap coffee roasting:

1. Tahap Pengeringan (Fase Drying)

Biji kopi mentah umumnya mengandung air yang merata di seluruh struktur padatnya. Saat green beans dimasukkan ke dalam mesin roasting, tahap awalnya adalah penyerapan panas oleh biji kopi, yang kemudian menguapkan kandungan airnya. Proses pengeringan ini memerlukan panas dan energi yang signifikan untuk menghilangkan kelebihan air dari biji kopi.

2. Tahap Penguningan (Yellowing)

Setelah biji kopi kehilangan sisa airnya, terjadi perubahan warna yang ditandai oleh fase penguningan atau fase Maillard, sering disebut juga sebagai fase karamelisasi. Pada tahap ini, biji kopi mulai mengembang, dan kulit biji kopi yang tipis, atau Chaff, mengelupas.


Chaff dipisahkan dari biji kopi yang sedang disangrai melalui sistem air flow dalam roaster. Kumpulan Chaff ini dikumpulkan di dalam Chaff collector untuk mencegah risiko kebakaran dalam mesin, mengingat sifatnya yang tipis dan mudah terbakar.


Dua tahap awal ini (pengeringan dan penguningan) merupakan bagian penting dalam proses roasting. Proses pencampuran (putaran drum) perlu diatur agar panas merata di setiap bagian biji kopi.


3. Tahap Pecahan Pertama (First Crack)

Setelah melalui proses penguningan, biji kopi mulai berubah menjadi warna coklat, dan terjadi percampuran gas karbon dioksida dan air yang keduanya menguap dari inti biji kopi. Saat tekanan dari kedua elemen ini mencapai puncaknya, biji kopi akan mengalami pecahan pertama atau yang dikenal sebagai "cracking."


Proses roasted beans coffee ini dapat diidentifikasi melalui bunyi renyah, mirip dengan bunyi kacang yang pecah. Pada tahap ini, karakteristik dan rasa kopi yang dikenal mulai berkembang dan terbentuk.


4. Tahap Roast Development

Setelah Pecah Pertama, biji kopi memiliki tekstur yang cenderung lebih lembut di permukaannya, meskipun belum secara keseluruhan. Tahap ini menentukan warna akhir pada biji kopi. Pada tahap ini, para roaster menentukan hasil akhir roasted beans, termasuk body, aroma, dan aftertaste, sesuai dengan preferensi yang diinginkan.


5. Tahap Pecahan Kedua (Second Crack)

Pada tahap Pecah Kedua, biji kopi mengalami pecahan sekali lagi, tetapi dengan suara yang lebih ringan dan lembut. Saat biji kopi mencapai fase ini, minyak alami (oil) dari biji kopi biasanya mulai muncul di permukaannya. Banyak karakter acidity kopi yang telah hilang pada tahap ini, sementara rasa-rasa baru mulai berkembang.


6. Tahap Cooling

Setelah biji kopi dianggap sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, biji segera dikeluarkan (dibongkar) dari drum, lalu didinginkan dengan cepat menggunakan coolant tray. Tujuannya adalah untuk mengunci rasa, aroma, dan body dari biji kopi sehingga mencapai hasil akhir yang diinginkan.


7. Tahap Resting

Setelah melalui proses roasting, biji kopi dibiarkan didiamkan pada suatu tempat. Resting ini diberikan selama 1 hingga 3 hari, bergantung pada jenis biji kopi. Tujuan dari fase ini adalah memberikan kesempatan bagi biji kopi untuk melepaskan karbon dioksida yang terbentuk selama proses roasting.


Perubahan yang terjadi pada biji kopi tidak hanya terbatas pada warna, melainkan juga pada strukturnya. Setelah melewati proses roasting, biji kopi kemudian melalui serangkaian proses sesuai dengan metode penyajian, seperti brewing, espresso, dan lainnya.


Bermitra dengan Bumi Boga Laksmi


Jika Anda sedang mencari Supplier kopi yang menawarkan produk kopi berkualitas dengan proses roasted beans coffee terbaik, PT. Bumi Boga Laksmi adalah solusinya. Produk-produk kami, seperti biji kopi panggang, ditujukan untuk kebutuhan coffee shops, hotel, dan restoran.


Bumi Boga Laksmi adalah Pabrik Kopi dengan sertifikasi ISO 22000 untuk Roastery. Kami memiliki kapasitas produksi harian sebesar 17 ton biji kopi sangrai berkualitas tinggi. Menyediakan berbagai jenis kopi, termasuk Roasted Coffee Beans Arabika dan Kopi Drip Bag, Robusta, serta biji kopi hijau mentah. Selain itu, kami juga menyediakan layanan OEM/Jasa Maklon untuk produk kopi bubuk, kopi 2-in-1, dan 3-in-1.


Hubungi kami untuk info lebih lanjut!

 

Comments


bottom of page