Kopi Liberika adalah salah satu jenis kopi yang cukup populer karena memiliki cita rasa yang khas. Keunggulan kopi Liberika daripada Arabika dan Robusta adalah biji kopi Liberika lebih tebal, lebih besar serta kualitasnya yang lebih baik. Biji Liberika cenderung tidak rata, asimetris, dan memiliki kadar kafein yang lebih rendah daripada Arabika atau Robusta.
Selain itu, biji Liberika dikenal karena rasanya yang nikmat, aroma khasnya, dan lokasi penanaman yang terbatas secara global. Warna biji Liberika juga cenderung sangat tua, hampir hitam, dan memiliki ukuran yang lebih besar. Jika Anda masih asing dengan jenis kopi ini, mari baca selengkapnya artikel ini karena kami akan membahasnya secara lengkap!
Baca Juga : Apa itu Kopi Robusta? Jenis dan Karakteristiknya
Mengenal Kopi Liberika
Kopi Liberika, secara ilmiah dikenal sebagai Coffea liberica var. Liberica. Kopi Liberika sering disebut berasal Liberia, meskipun kopi ini dapat ditemukan tumbuh liar di berbagai wilayah Afrika. Awalnya, tanaman ini termasuk dalam spesies yang sama dengan Kopi Robusta, dengan nama ilmiah Coffea canephora var. Liberica.
Namun, klasifikasi terbaru menyatakan bahwa kopi Liberika sebagai spesies tersendiri dengan nama Coffea liberica, karena perbedaan morfologi dan karakteristiknya yang berbeda dengan robusta. Selain Kopi Liberika, terdapat varietas lain dalam spesies Coffea liberica yang dikenal sebagai kopi excelsa, dengan nama ilmiah Coffea liberica var. Dewevrei.
Nama Kopi Liberika diambil dari tempat di mana jenis kopi ini pertama kali ditemukan yaitu di daerah Liberia. Namun, kopi liberika tumbuh secara alami di berbagai wilayah Afrika, termasuk Angola, Afrika Tengah, Kongo, Benin, Sudan, Kamerun, Pantai Gading, Gabon, Nigeria, Sao Tomé, Ghana, Guinea, Liberia, Sierra Leone, dan bahkan Uganda.
Pada abad ke-19, kopi Liberika mulai diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda pada tahun 1878. Kopi ini dikembangkan sebagai alternatif untuk mengganti tanaman kopi Arabika yang terserang penyakit karat daun yang merusak. Namun, upaya tersebut tidak berhasil sepenuhnya.
Meskipun kopi Liberika memiliki keunggulan daya tahan terhadap penyakit karat daun dibandingkan dengan Arabika, namun tidak sekuat jenis kopi Robusta. Pada tahun 1907, tanaman kopi Liberika juga mulai terserang penyakit yang sama dengan Arabika, menyebabkan hampir semua perkebunan kopi Liberika di dataran rendah mengalami kerusakan. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk mengganti tanaman Liberika dengan jenis kopi Robusta.
Saat ini, budidaya kopi Liberika masih dilakukan secara terbatas dibandingkan dengan Arabika atau Robusta. Liberika banyak ditanam di Filipina, Indonesia, Malaysia, Afrika Barat, Guyana, dan Suriname. Selain itu, budidaya juga dilakukan di Sri Lanka, Mauritius, India, Taiwan, Vietnam, Thailand, dan Timor Leste.
Baca Juga : Apa itu Kopi Arabika? Jenis dan Keistimewaannya
Di Indonesia, kopi ini dapat ditemukan terutama di daerah Jambi dan Bengkulu, dengan produsen Liberika terkonsentrasi di wilayah Tanjung Jabung, Jambi.
Deskripsi Tanaman Kopi Liberika
Buah Kopi Liberika memiliki ukuran yang cukup besar, bulat hingga lonjong dengan panjang mencapai 18-30 mm. Setiap buahnya mengandung 2 biji kopi yang masing-masing memiliki panjang sekitar 7-15 mm. Dalam perbandingan dengan jenis kopi lainnya, Liberika memang memiliki buah terbesar.
Namun, walaupun ukurannya besar, buah keringnya hanya memiliki bobot sekitar 10% dari bobot basahnya. Karakteristik ini kurang disukai oleh para petani karena menyebabkan penyusutan bobot yang tinggi dari saat panen hingga buah siap olah, membuat biaya panen menjadi relatif lebih mahal. Hal ini menjadi alasan utama mengapa petani enggan mengembangkan jenis Kopi Liberika.
Budidaya Kopi Liberika berkembang optimal di daerah tropis dataran rendah, biasanya pada ketinggian antara 400 hingga 600 meter di atas permukaan laut. Namun, tanaman ini juga dapat tumbuh dan berbuah hingga ketinggian 1200 meter. Suhu ideal untuk pertumbuhannya berkisar antara 27 hingga 30ºC, dengan curah hujan sekitar 1500 hingga 2500 mm per tahun.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik baik di lahan yang tersinari penuh maupun di bawah naungan pohon lain. Kelebihannya, tanaman ini memiliki toleransi tinggi terhadap tanah yang kurang subur. Dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, mulai dari lempung hingga pasir, serta mampu bertahan terhadap kondisi kekeringan maupun cuaca basah.
Varietas Tanaman Kopi Liberika
Kopi Liberika memiliki sedikit varietas, dengan Ardoniana dan Duvrei menjadi yang populer di antaranya. Pada tahun 2014, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) memperkenalkan spesies baru kopi Liberika yang dikenal sebagai varietas "Libtukom", singkatan dari Liberika Tunggal Komposit. Libtukom merupakan varietas Liberika pertama yang direkomendasikan di Indonesia.
Varietas Libtukom dikembangkan dari kopi Liberika yang berasal dari Tanjung Jabung Barat, Jambi. Keunggulan utamanya adalah ketahanannya terhadap hama karat daun, serta kemampuannya untuk tumbuh baik di dataran rendah maupun lahan marginal seperti tanah gambut.
Varietas Libtukom dari kopi Liberika memiliki kesamaan dengan Excelsa, namun memiliki beberapa perbedaan khas. Salah satunya adalah daging buah Libtukom yang tebal, sementara Excelsa memiliki daging buah yang lebih tipis, menyerupai Arabika. Selain itu, pada ujung daunnya, Libtukom cenderung berwarna hijau hingga hijau kecoklatan, sedangkan Excelsa memiliki warna yang lebih merah kecoklatan.
Kopi Liberika memiliki keterbatasan dalam perdagangan internasional. Saat ini, perdagangan kopi dunia didominasi oleh jenis Arabika sekitar 70% dan Robusta 28%, sementara jenis Liberika dan Excelsa hanya menyumbang sebagian kecil. Di wilayah Asia Tenggara, Liberika cukup populer di kalangan konsumen di Malaysia. Sebagian besar kopi Liberika asal Indonesia diekspor ke Malaysia, sementara sisanya diperdagangkan secara lokal.
Keunggulan Kopi Liberika
Umumnya, kebanyakan orang hanya mengenal dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta, yang biasanya tersedia di kafe atau pusat perbelanjaan. Namun, sebenarnya ada jenis biji kopi lain yang tak kalah menarik, yaitu Liberika.
Kopi Liberika dikenal memiliki karakteristik unik yang berbeda dari arabika dan robusta. Dikenal sebagai jenis biji kopi komersial yang paling populer ketiga setelah arabika dan robusta. Jenis kopi ini memiliki aroma yang khas dan otentik beraroma fruity.
Rasanya yang unik sebanding dengan langkanya biji kopi itu sendiri. Secara umum, kopi Liberika menawarkan kompleksitas rasanya yang khas. Rasa kopi ini lebih woody dan 'smoky' yang mana karakteristik Liberika semakin khas dan otentik.
Tidak hanya itu, ada keunggulan lain dari liberika ini. Ketika diminum, Liberika menghadirkan aroma yang menyengat dan tajam, dengan cita rasa pahit yang lebih kuat. Tidak mengherankan jika kopi Liberika sering disajikan dengan campuran susu untuk menyeimbangkan aroma dan rasa pahitnya yang tajam.
Dan saat proses pencucian bijinya, aroma buah dan bunga akan keluar, mengingatkan pada varietas barako yang lebih kaya akan cita rasa kayu dan pedas.
Nah itulah penjelasan lengkap terkait kopi Liberika. Jika Anda mencari supplier biji kopi terbaik di Indonesia, maka Bumi Boga Laksmi adalah pilihan yang tepat. PT Bumi Boga Laksmi (BBL) adalah pabrik kopi yang telah bersertifikasi ISO 22000. Setiap hari, kami mampu menghasilkan 17 ton biji kopi sangrai berkualitas tinggi.
Kami menawarkan berbagai macam produk kopi seperti Kopi Drip Bag, Roasted Coffee Beans Arabica dan Robusta dan Raw Green Beans. Selain itu kami juga menawarkan layanan OEM untuk produk kopi bubuk 2-in-1, dan 3-in-1, serta biji kopi panggang untuk hotel, coffee shop, restoran.
Comments